CJ's Steak Kampoeng, dari namanya aja udah bikin penasaran. Pertama kali denger kata "Steak Kampoeng" cukup membayangkan juga gimana ya bentuk penyajiannya? trus gimana dengan rasanya? Enak gak ya? Jangan-jangan daging steaknya kecil alias cuma jadi "pelengkap penderita" aja?
Alhasil daripada penasaran terus, akhirnya langsung aja ke lokasi. CJ's Steak Kampoeng ini terletak di JL. Laksamana Laut RE. Martadinata 189 atau lebih dikenal dengan JL. Riau 189, Bandung. Letaknya itu persis diantara Hotel Riau dan CircleK. Tempatnya cukup bersih dan nyaman, ada pilihan tempat duduk di dalam ruangan atau di teras. Cuma satu kekurangannya, halaman parkirnya sangat terbatas hanya untuk 2 mobil, sisanya ya harus parkir di pinggir jalan.
Sedikit informasi, CJ's Steak Kampoeng ini baru buka sekitar 7 bulan, jadi masih baru banget. Tapi menurut yang punya, Ibu Henny Hendrianty, CJ's Steak Kampoeng ini sudah memiliki pelanggan setia karena mereka terkesan banget dengan keunikan hidangan di CJ's Steak Kampoeng yaitu menggunakan bumbu-bumbu kampung (keloewak, kencur,dll). Oya, semua resep hidangan di CJ's Steak Kampoeng diciptakan oleh suami Ibu Henny yang seorang Chef Internasional, yaitu Chef Bagyo Wibawanto. Karena keunikan dari hidangannya, CJ's Steak Kampoeng, sampai-sampai mendapat perhatian khusus dari Dinas Pariwisata Kota Bandung. Wow, penghargaan yang luar biasa kan??!! Soalnya jarang-jarang lho ada resto baru berdiri trus dapat kunjungan dari Dinas Pariwisata.
Menu yang saya coba berdasarkan referensi dari Ibu Henny adalah Bistik Djawa, Bistik Keloewak, dan Sop Boentoet Bakar saus Keloewak. Untuk Bistik, saya memesan jenis Tenderloin Steak. Ibu Henny juga menawarkan tantangan mencoba minuman racikan Sang Chef, yaitu Strawberry-Cheese dan Orange-Cheese.
Seluruh hidangan disajikan di piring yang menurut saya sangat lebar (kira-kira diameter 25 cm), seperti hidangan yang disajikan di hotel berbintang lima, dengan tampilan yang sangat baik dan menarik. Ternyata ukuran dagingnya tidak sekecil yang saya bayangkan sebelumnya karena CJ's Steak Kampoeng menggunakan ukuran standar untuk steak yaitu 130-150 g.
Bistik Djawa dihidangkan dengan nasi goreng kencur dan plecing kacang panjang pedas. Hidangan ini rasanya manis khas masakan Jawa dengan sedikit rasa asam yang berasal dari jeruk pecel. Dagingnya yang sangat empuk dan juicy dengan saus Jawa dan cocolan kecap manis bercampur irisan cabe terasa mantap dengan dorongan nasi goreng kencur dan plecing kacang panjang pedas. Rasa nasi gorengnya sedikit hambar, klo menurut Sang Chef karena nasi goreng tersebut hanya sebagai penyeimbang bistik sebagai menu utamanya. Saya terkejut dengan daging yang sangat empuk, bahkan bisa terpotong hanya dengan sendok, padahal ini daging sapi lokal lho. Apa rahasianya ya?? Untungnya Sang Chef mau berbagi rahasia, kuncinya adalah si daging dibiarkan selama 2 hari di suhu 4 derajat Celcius sejak sapi dipotong.
Menu Bistik juga bisa disajikan kentang goreng dan sayuran, seperti Bistik Keloewak ini. Sesuai dengan karakteristik keloewak, saus Bistik Keloewak berwarna hitam. Rasanya manis dengan rasa pedas yang sangat halus. Dagingnya juga sangat empuk dan juicy.
Selanjutnya ada Sop Boentoet Bakar Saus Keloewak yang disajikan lengkap dengan nasi, kuah sop, kerupuk udang, timun dan tomat iris serta sambal. Satu porsi terdiri dari tiga potong buntut sapi lokal yang sangat empuk. Kuah sopnya sangat kaya rempah, rasanya pun sangat enak (MakNyuss -- meminjam istilah Pak Bondan Winarno).
Strawberry-Cheese adalah Strawberry dicampur dengan susu dan parutan keju. Menurut saya rasa strawberry-nya sangat dominan jika dibandingkan dengan rasa kejunya. Nah, kalau Orange-Cheese (gbr disamping) adalah jeruk yang dicampur dengan susu dan parutan keju. Berbeda dengan Strawberry-Cheese, pada Orange-Cheese rasa susu dan kejunya terasa sekali. Menurut saya kedua minuman tersebut memiliki rasa yang sangat unik, patut untuk dicoba.
Dari ketiga hidangan tersebut, Juaranya jatuh kepada Sop Boentoet Bakar Saus Keloewak dan Bistik Djawa.
Harga yang dibandrol CJ's Steak Kampoeng per 25 Juli 2009 cukup murah meriah jika dibandingkan dengan kualitas hidangannya. Seporsi Bistik Djawa bisa didapat dengan harga Rp 22.500,- dan untuk Bistik Keloewak di kisaran Rp 20.000,-. Harga seporsi Sop Boentoet Bakar Saus Kloewak adalah Rp 20.000,-. Untuk Strawberry-Cheese harganya Rp 15.000,- dan Orange-Cheese harganya Rp 12.000,-.
Satu lagi keunikan di CJ's Steak Kampoeng, setelah saya selesai makan, Pemilik Resto dan Chef-nya mendatangi meja saya untuk menanyakan kesan terhadap menu yang saya makan dan minum. Mereka pun tidak pelit untuk berbagi tips tentang makanan. Servicenya seperti di resto hotel bintang lima.
Berdasarkan pengalaman saya, rasanya pantas kalau CJ's Steak Kampoeng ini dapat sebutan "Resto Kualitas Bintang Lima, Harga Kaki Lima".
Selamat Mencoba..!!!
Alhasil daripada penasaran terus, akhirnya langsung aja ke lokasi. CJ's Steak Kampoeng ini terletak di JL. Laksamana Laut RE. Martadinata 189 atau lebih dikenal dengan JL. Riau 189, Bandung. Letaknya itu persis diantara Hotel Riau dan CircleK. Tempatnya cukup bersih dan nyaman, ada pilihan tempat duduk di dalam ruangan atau di teras. Cuma satu kekurangannya, halaman parkirnya sangat terbatas hanya untuk 2 mobil, sisanya ya harus parkir di pinggir jalan.
Sedikit informasi, CJ's Steak Kampoeng ini baru buka sekitar 7 bulan, jadi masih baru banget. Tapi menurut yang punya, Ibu Henny Hendrianty, CJ's Steak Kampoeng ini sudah memiliki pelanggan setia karena mereka terkesan banget dengan keunikan hidangan di CJ's Steak Kampoeng yaitu menggunakan bumbu-bumbu kampung (keloewak, kencur,dll). Oya, semua resep hidangan di CJ's Steak Kampoeng diciptakan oleh suami Ibu Henny yang seorang Chef Internasional, yaitu Chef Bagyo Wibawanto. Karena keunikan dari hidangannya, CJ's Steak Kampoeng, sampai-sampai mendapat perhatian khusus dari Dinas Pariwisata Kota Bandung. Wow, penghargaan yang luar biasa kan??!! Soalnya jarang-jarang lho ada resto baru berdiri trus dapat kunjungan dari Dinas Pariwisata.
Menu yang saya coba berdasarkan referensi dari Ibu Henny adalah Bistik Djawa, Bistik Keloewak, dan Sop Boentoet Bakar saus Keloewak. Untuk Bistik, saya memesan jenis Tenderloin Steak. Ibu Henny juga menawarkan tantangan mencoba minuman racikan Sang Chef, yaitu Strawberry-Cheese dan Orange-Cheese.
Seluruh hidangan disajikan di piring yang menurut saya sangat lebar (kira-kira diameter 25 cm), seperti hidangan yang disajikan di hotel berbintang lima, dengan tampilan yang sangat baik dan menarik. Ternyata ukuran dagingnya tidak sekecil yang saya bayangkan sebelumnya karena CJ's Steak Kampoeng menggunakan ukuran standar untuk steak yaitu 130-150 g.
Bistik Djawa dihidangkan dengan nasi goreng kencur dan plecing kacang panjang pedas. Hidangan ini rasanya manis khas masakan Jawa dengan sedikit rasa asam yang berasal dari jeruk pecel. Dagingnya yang sangat empuk dan juicy dengan saus Jawa dan cocolan kecap manis bercampur irisan cabe terasa mantap dengan dorongan nasi goreng kencur dan plecing kacang panjang pedas. Rasa nasi gorengnya sedikit hambar, klo menurut Sang Chef karena nasi goreng tersebut hanya sebagai penyeimbang bistik sebagai menu utamanya. Saya terkejut dengan daging yang sangat empuk, bahkan bisa terpotong hanya dengan sendok, padahal ini daging sapi lokal lho. Apa rahasianya ya?? Untungnya Sang Chef mau berbagi rahasia, kuncinya adalah si daging dibiarkan selama 2 hari di suhu 4 derajat Celcius sejak sapi dipotong.
Menu Bistik juga bisa disajikan kentang goreng dan sayuran, seperti Bistik Keloewak ini. Sesuai dengan karakteristik keloewak, saus Bistik Keloewak berwarna hitam. Rasanya manis dengan rasa pedas yang sangat halus. Dagingnya juga sangat empuk dan juicy.
Selanjutnya ada Sop Boentoet Bakar Saus Keloewak yang disajikan lengkap dengan nasi, kuah sop, kerupuk udang, timun dan tomat iris serta sambal. Satu porsi terdiri dari tiga potong buntut sapi lokal yang sangat empuk. Kuah sopnya sangat kaya rempah, rasanya pun sangat enak (MakNyuss -- meminjam istilah Pak Bondan Winarno).
Strawberry-Cheese adalah Strawberry dicampur dengan susu dan parutan keju. Menurut saya rasa strawberry-nya sangat dominan jika dibandingkan dengan rasa kejunya. Nah, kalau Orange-Cheese (gbr disamping) adalah jeruk yang dicampur dengan susu dan parutan keju. Berbeda dengan Strawberry-Cheese, pada Orange-Cheese rasa susu dan kejunya terasa sekali. Menurut saya kedua minuman tersebut memiliki rasa yang sangat unik, patut untuk dicoba.
Dari ketiga hidangan tersebut, Juaranya jatuh kepada Sop Boentoet Bakar Saus Keloewak dan Bistik Djawa.
Harga yang dibandrol CJ's Steak Kampoeng per 25 Juli 2009 cukup murah meriah jika dibandingkan dengan kualitas hidangannya. Seporsi Bistik Djawa bisa didapat dengan harga Rp 22.500,- dan untuk Bistik Keloewak di kisaran Rp 20.000,-. Harga seporsi Sop Boentoet Bakar Saus Kloewak adalah Rp 20.000,-. Untuk Strawberry-Cheese harganya Rp 15.000,- dan Orange-Cheese harganya Rp 12.000,-.
Satu lagi keunikan di CJ's Steak Kampoeng, setelah saya selesai makan, Pemilik Resto dan Chef-nya mendatangi meja saya untuk menanyakan kesan terhadap menu yang saya makan dan minum. Mereka pun tidak pelit untuk berbagi tips tentang makanan. Servicenya seperti di resto hotel bintang lima.
Berdasarkan pengalaman saya, rasanya pantas kalau CJ's Steak Kampoeng ini dapat sebutan "Resto Kualitas Bintang Lima, Harga Kaki Lima".
Selamat Mencoba..!!!